Plastic saat ini menjadi suatu barang yang dapat diaplikasikan kedalam berbagai bentuk. Dapat dirubah menjadi alat makan, botol, alat pembungkus dan lain-lain. Kemudahan yang diberikan oleh barang tersebut membantu kehidupan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan dengan mudah. Tetapi perlu diperhatikan bagaimana saat kita telah selesai atau usai menggunakan barang dengan bahan dari plastic, jangan langsung di buang ke tempat sampah tanpa dilakukan nya daur ulang. Padahal banyak barang-barang yang berada di sekeliling kita dapat kita daur ulang menjadi hal baru dan mengurangi penumpukan limbah sampah yang berlebihan. Daur ulang dinilai mampu untuk mengurangi penumpukan sampah plastic, karenanya daur ulang menjadi suatu kegiatan yang menyelamatkan lingkungan.
Tetapi, baru-baru ini perusahaan asal Singapura Circulate Capital telah melakukan investasi di Prevented Ocean Plastic Southeast Asia. Investasi ini digunakan untuk memperluas infrastruktur daur ulang limbah plastic di Indonesia. Menururt Founder dan CEO dari Circulate Capital Rob Kaplan, seperti yang dikuti dari halaman Liputan6.com, upaya pengumpulan limbah plastik dari pulau-pulau di Indonesia untuk kegiatan daur ulang tentunya sangat menantang dan mahal dalam segi logistic. Prevented Ocean Southeast Asia juga berharap dapat membangun komoditas plastic hasil daur ulang yang baik. Dengan demikian juga dapat membantu pendapatan masyarakat serta mengurangi limbah.
Dengan demikian, pentingnya daur ulang bahkan menjadi perhatian dunia internasional karena dampak yang ditimbulkan bukan hanya akan terjadi kepada satu pihak semata, melainkan semua pihak. Oleh karena itu, mari sama-sama membangun kebiasaan yang baru untuk melakukan daur ulang dan menyelamatkan ekosistem baik laut maupun darat.